Selasa, 12 Maret 2019

Book Review : Hapus Sedihmu Nikmati Hidupmu

Pertengahan Bulan Maret ini, saya masih baca yang ringan - ringan dulu. Selanjutnya mudah2an bisa baca buku yang lebih dalam temanya. hehee 

Buku yang akan saya review kali ini, spek nya sbb : 

Judul : #LaaTahzan Hapus Sedihmu Nikmati Hidupmu  
Penulis : Dwi Suwiknyo dan Penulis Lainnya  
Penerbit : Noktah  
Jumlah Halaman : 348 halaman 
ISBN 978-602-511885-9-3 

Saya beli Cetakan pertama : 2018
Dengan harga : Rp 70.000,- 
Dibeli tanggal : 28 Oktober 2018 @ Toko Buku Gramedia 

Awalnya buku ini saya beli untuk kado salah stu teman. Tetapi setelah sempat beberapa kali diskusi dengan Pak Suami, saya urungkan niat memberi buku ini. Diganti dengan sesuatu barang yang bisa dipakai. 

Karena saya fikir, buku ini bisa memberi sedikit semangat, agar teman saya punya semangat lebih dalam menjalani hari - harinya. Tapi Pak Suami bilang, tidak semua orang juga senang dikasih hadiah buku. So, akhirnya buku ini menjadi milik kita di rumah. 


Buku ini memaparkan beberapa kisah nyata dari para penulisnya yang diramu dengan bahasa yang ringan, beberapa dialog serta diakhiri dengan paragraf "Jendela Inspirasi" yang berisikan makna atau hikmah dibalik cerita yang disampaikan oleh masing - masing penulisnya. 

Berisikan 15 kisah dengan tema yang berbeda - beda. Mengenai ujian dalam berumah tangga, Kisah perjuangan Mahasiswa selama kuliah, Kisah seorang istri yang harus mengikuti suaminya dinas di luar Pulau, Kisah seorang perempuan "Pengangguran", Kisah seorang perempuan yang menikah hanya beberapa bulan, cerai dan akan menikah lagi tapi tidak jadi, Kisah inspiratif seorang Perawan tua, juga kisah seorang yang berkeinginan kuat untuk menjadi penulis dan beberapa kisah lainnya. 

Dari masing - masing kisah ini, ditulis oleh penulis yang berbeda dengan bahasa dan gaya menulisnya masing - masing. Tapi tetap enak dibaca, karena narasi nya ringan sehingga saat membacanya pun mengalir begitu saja sampai tidak terasa sudah habis cepat beberapa halaman. 

Buku ini memberikan sudut padang yang positif dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. Masalah yang diceritakan pun meski hal yang kadang kita anggap "remeh" tetapi belum tentu bagi orang lain yang mengalaminya. Sehingga disini memberikan kita pengertian, bagaimana kita bisa atau harus berempati terhadap orang lain dan bersyukur dengan segala nikmat, kemudahan kemudahan yang kita dapat saat ini. 

Ada kalimat / istilah orang jawa yang saya rasa semua orang juga tahu dan disampaikan dalam salah satu kisah, "urip iku sawang sinawang" - Bahwa hidup itu tentang melihat dan dilihat. Hal ini menurut saya sangat sesuai dengan jaman sekarang yang semua orang saling melihat kehidupannya atau orang sekitarnya melalui media sosial. Kita lihat hidup orang kayanya enak, orang lihat hidup kita kayanya enjoy. Padahal semua orang punya cara masing - masing dalam menjalani dan menikmati hidupnya. 


Kisah dalam buku ini sangat cocok buat kamu yang sedang mencari semangat dari dalam diri untuk bisa tetap tegar dan sabar dalam menghadapi ujian dalam bentuk apapun. 

Setidaknya, dalam buku ini kita tahu "oh.. ternyata saya gak sendirian dan saya harus kuat !". Pada cover buku bagian belakang nya ada testimoni dari salah seorang penulis yang kata - katanya selalu menjadi wadah orang - orang dalam mengungkapkan isi hati nya. Tere Liye. 

"Jika kita melihat seseorang yang begitu tangguh, kuat dan mandiri, maka jangan lihat dia berdiri tegak disana begitu mengagumkan. Tapi tanyakanlah seberapa banyak hal, orang dan peristiwa menyakitkan yang telah dia lewati - yang membuatnya menjadi semakin kuat" (Tere Liye)


Sementara itu dulu book review kali ini. Semoga bermanfaat dan setidaknya bisa memicu kita untuk semakin semangat membaca !. 

Sahabat, kita tidak perlu lihat rumput tetangga yang tampak hijau, bisa saja itu hanya sekedar fatamorgana saja. Fokus saja terhadap rumput dihalaman kita, supaya tetap hijau tapi juga ga sampai gondrong. Rajin - rajinlah merumput... hehehee 

Terimakasih. 

Happy reading ! 

Ratu