Minggu, 30 Agustus 2009

Studi Kelayakan untuk Bisnis Baru

Untuk memulai usaha tidak hanya mengandalkan feeling dan insting saja, tetapi dibutuhkan data dan analisa yang komprehensif untuk mengambil konsekwensi dalam jangka panjang dan hal-hal yang berdampak pada finansial. Maka dari itu perlu dilakukan studi kelayakan.

Alasan perlunya studi kelayakan :

1.Untuk dapat menarik investor
2.Untuk melihat jika ide bisnis tersebut akan menguntungkan
3.Untuk mempelajari pasarnya
4.Untuk menjaga keamanan data yang ditanamkan
5.Untuk menentukan sejumlah dana yang dibutuhkan
6.Untuk dapat memonitor bisnis tersebut
7.Untuk dapat melihat rencana pengembangan usaha

Elemen yang akan dikaji dalam studi kelayakan adalah :
1.Analisa kondisi pasar dan competitors
2.Deskripsi produk serta pelayanan yang ditawarkan
3.Peralatan yang dibutuhkan
4.Rencana lokasi
5.Sejumlah dana yang dibutuhkan dan sumbernya
6.Perkiraan analisis financial
7.Target ke depan

Aspek pasar meerupakan salah satu aspek terpenting yang dijadikan fokus dalam membuat bisnis baru, karena proyek bisnis bisa berhasil karena adanya permintaan terhadap barang atau jasa.

Untuk menganalisisnya pun diperlukan data kualitatif dan kuantitatif untuk melihat trend dan kecenderungan customers, yang perlu diperhatikan dalam pasar antara lain :
1.Customers
2.Competitions

Proyek bisnis dikatakan sehat jika dapat meberikan keuntungan dan dapat memenuhi kewajiban finansial.

Kamis, 20 Agustus 2009

Organik Tidak Lebih Sehat

London - Makana organik ternnyata tak memiliki manfaat kesehatan maupun nutrisi yang lebih tinggi daripada makanan yang diproduksi secara konvensional. Kesimpulan hasil studi terbaru sejumlah ilmuwan Inggris yang dipublikasikan pertengahan pecan lalu itu langsung dibantah para pendukung makanan organic.
Ilmuwan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine mengatakan konsumen membayar harga yang jauh lebih tinggi untuk makanan organic karena dianggap bermanfaat bagi kesehatan. Meningkatnya minat untuk hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran organic telah menciptakan pasar organic global yang nilainnya diperkirakan mencapai US$ 48 miliar pada 2007.
Meski demikian, hasil peninjauan sistematis terhadap 162 makalah ilmiah yang dipublikasikan dalam literatur ilmiah selama 50 tahun terakhir tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara produk organik dan konvensional. “Ada sedikit perbedaan dalam nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan yang diproduksi secara organik dan konvensional, tapi itu tampaknya tidak relevan dengan kesehatan publik,” kata Alan Dangour, salah seorang peneliti yang terlibat dalam tim itu.”Review yang kami lakukan mengindikasikan tak ada bukti kuat bahwa produk pangan organik memiliki nutrisi jauh lebih baik dibanding produk konvensional.”
Hasil riset yang didukung oleh Food Standards Agency, badan pengawas makanan pemerintah Inggris, itu dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutritions.
Peter Melchett, Direktur Kebijakan Soil Association, salah seorang tokoh yang mempromosikan pertanian organic, amat kecewa atas kesimpulan itu. Dia mengecam metodologi studi yang menggolongkan sejumlah manfaat nutrisi bahan pangan organik dalam kategori “tidak penting”. Apalagi penelitian yang menilai efek jangka panjang pestisida terhadap kesehatan manusia amat minim.
Terlepas dari penelitian tersebbut, angka penjualan bahan pangan organic telah merosot tajam di sejumlah pasar, termasuk di Inggris. Penurunan angka penjualan makanan organik tersebut dipicu oleh gelombang resesi sehingga konsumen membatasi pembelian.
April lalu, Soil Association mengatakan pertumbuhan penjualan produk organik di Inggris melemah hingga 1,7 persen pada 2008, jauh di bawah rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan 26 persen selama satu decade lalu.

Koran TEMPO
Selasa, 4 Agustus 2009