Tampilkan postingan dengan label ratu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ratu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Februari 2019

Book Review : The Smart Solution Book

Ternyata menjaga untuk bisa konsisten agak sulit kalau belum terbiasa. Tapi harus tetap berusaha. Komitmen membaca 1 buku per bulan belum bisa dicapai awal bulan Januari kemarin. Masih PR saya mengatur waktu yang ada. Selanjutnya kita perbaiki ya. 

So, Book of the 2 month pertama kali ini saya baca buku yang sedikit agak berat dibaca (menurut saya). Dengan detail sbb : 

Judul : The Smart Solution Book 
Penulis : David Cotton 
Penerbit : PT Elex Media Komputindo 
ISBN 978-602-04-4970-8 

Saya beli Cetakan kedua : April 2017
Dengan harga : Rp 69.800,- 
Dibeli tanggal : 27 Januari 2019 @ Toko Buku Gramedia 


Buku ini berisikan tentang panduan "Bagaimana kita memecahkan suatu masalah" dalam diri, pekerjaan, karir, komunitas & aspek kehidupan lainnya.

Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah luput dari masalah. Mulai dari masalah dalam diri sendiri, dalam berinteraksi dengan orang sekitar dengan berbagai macam urusan seperti rumah tangga, pekerjaan, karir dan bisnis. Tapi yang terpenting ternyata bukan masalah nya ringan atau berat. Melainkan bagaimana kita menghadapi masalah tersebut. 

Bagaimana kita memberikan sudut pandang terhadap masalah tersebut, mengurainya menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga kita bisa fokus pada inti masalahnya yang membantu kita lebih menghemat waktu dan bisa efektif dalam menyelesaikan masalahnya. 

Kenapa sesuatu hal menjadi "masalah" ?, Dalam buku ini disebutkan, masalah bisa dalam berbagai bentuk, yaitu : 

  1. Ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan K. 
  2. Kegagalan mencapai standar yang telah ditetapkan. 
  3. Kebutuhan untuk mencapai sesuatu melebihi standar yang telah ada. 
  4. Performa atau hasil yang tidak konsisten. 


Ada salah satu quote yang saya suka dalam buku ini. "Einstein pernah mengatakan : Jika saya punya waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, saya menghabiskan 55 menit untuk memahami masalah, dan 5 menit untuk menyelesaikannya". 

Wow, betapa pentingnya memahami suatu masalah sampai porsinya harus 90 persen lebih waktu yang dihabiskan untuk memahami inti dari masalah yang ada. Meskipun memang kita menjadi harus ekstra mencari tahu agar berbekal kan materi atau pengetahuan yang cukup untuk bisa memahaminya. Disinilah tantangan nya. Menuntut kita untuk terus "berfikir" supaya kita menjadi lebih kreatif karena sel - sel otak kita dirangsang terus untuk mengeluarkan ide - ide. Tidak menjadi orang yang selalu Stuck!. 

Tapi kita harus hati - hati juga dalam merumuskan masalah. Ada point penting yang harus digaris bawahi dalam merumuskan masalah. Dalam buku ini disebutkan : kita harus menanyakan pada diri sendiri juga saat merumuskan masalah - Apa yang kita tahu sebagai BENAR dan apa yang telah kita ASUMSIKAN sebagai kebenaran -. Kedua hal ini sangat rentan tertukar yang bisa menyebabkan bias, sehingga masalahnya tidak akan terurai dan inti atau akar masalahnya tidak akan diperoleh. 

Tapi kenyataannya, memang sulit memberikan pandangan mana yang disebut Benar dan Mengasumsikan Kebenaran. Hahaaa.. pusing jugaa ini kata - katanya. 

Meski buku ini termasuk dalam kategori buku "Business". Tapi menurut saya sangat enak dibaca, serta mudah untuk kita mencoba mengaplikasikannya. Karena dalam buku tersebut dijelaskan dengan sangat detail setiap "Teknik - teknik" untuk memecahkan masalah baik individu maupun kelompok. 

Mulai dari Apa nama alat yg dapat digunakan, Kapan dapat digunakan, Apa saja yang harus disiapkan, Sangat detail juga dijelaskan Bagaimana cara menggunakannya, Serta Hal - hal penting yang harus   kita perhatikan. 

Untuk kamu yang sedang senang membaca buku tentang pengembangan diri, self coaching atau sedang membangun pondasi positif thinking, buku ini sangat bagus dibaca. Selain hal - hal praktis yang disampaikan, dalam buku ini juga memberikan kita sudut pandang lain dalam melihat sesuatu. Menurut saya sangat menarik. Jadiii... Jangan lupa baca hari ini. 

Semoga review buku pertama saya ini bisa memberikan salah satu alternatif bacaan buat kamu.   

Sekian dulu review buku saya. Mungkin selanjutnya sempat terfikir review film dan drama korea (tentu saja menurut sudut pandang saya) yang suka saya tonton, semoga bisa. Hehee

Terimakasih. 
Happy reading ! 

Ratu. 

Jumat, 25 Januari 2019

Kecewa dan 3 Point Penting

Dua hari belakangan ini saya sakit. Mulai dari demam tinggi kemudian nyeri di bagian perut. Nyeri dibagian perut ini membuat BAB saya tidak lancar, sempat hitam dan berdarah. Saya sempat khawatir dan belum jalan ke klinik karena badan terasa sangat lemas dan hari pertama sakit dari pagi hingga malam hujan terus menerus dan lumayan deras, sehingga saya urungkan berangkat ke klinik. 

Hari pertama sakit saya hanya bisa tiduran di atas kasur. Karena demam masih tinggi dan perut masih sakit juga. Bolak balik kamar mandi sampai 5 kali.  Sehingga terasa sangat lemas. Makan bubur, makan buah, minum obat cacing penurun panas, tidur lagi. Selama 1 hari hanya itu yang dilalukan. 

Hari kedua, demam mulai turun tapi badan masih terasa lemas. Sehingga masih belum ada cukup energi untuk bisa berangkat kerja. Selain itu juga, perut masih sesekali nyeri. Pagi hari udah dua kali bolak balik kamar mandi. 

Demam tinggi udah berasa dari badan yang udah kecapean. Memang seminggu an ini sedang ada project di kantor yang benar2 menguras fisik. 

Baca sambil googling di internet. Bisa jadi nyeri perut ini juga faktor stress atau juga luka pada lambung. Memang sempat 1 hari saya sampai lupa makan dari siang sampai larut malam. Beli nasi goreng sambil nunggu mamang nya goreng nasi, kepala keleyengan saking udah laper bangett dan ga kuat nahan laper. 

Alhamdulillah, ini hari kedua dan saya mulai membaik. Meskipun perut masih terasa nyeri. Agar lebih rileks badan dan pikiran. Mendengarkan musik sambil nulis di blog ini mungkin akan membantu saya sedikit lebih fresh dan lebih lega. Mungkin. 

Sudah 3 bulan terakhir ini saya cukup nge-drop dalam pekerjaan. Sehingga cenderung membuat saya jadi tidak produktif. 

Ada satu moment dari sudut pandang saya, keputusan bos membuat saya kecewa berat. Sebelum nya selama saya bekerja hampir mau berjalan 6 tahun ini. Saya tidak pernah kecewa seberat ini dengan keputusan para bos2 yang cenderung gonta ganti. Memang di tempat saat ini saya bekerja, sangaatt dinamis. Bos tertinggi selevel CEO atau Direktur hampir minimal 3 tahun sekali berganti. Seiring pergantian bos, maka kebijakan2 yang diambil pun berubah2 tergantung siapa yang sedang memimpin. 

Kita yang dibawah harus selalu siap dengan segala perubahan yang terjadi. Selain itu juga ya harus siap selalu membicarakan hal yang berulang ulang (ibarat  muterin kaset kusut yang tiada henti), ternyata itu cukup melelahkan. Tapi selagi memutuskan ingin tetap berkarya disini, maka saya selalu support dengan penuh semangatt apapun kebijakan atau instruksi yang diperintahkan. Karena saya fikir setiap bos baru yang hadir pasti membawa niat, visi dan misi yang baik untuk kemajuan perusahaan. 

Buat saya, semakin maju dan berkembang perusahaan maka akan semakin membantu banyak orang sekitar untuk bisa tetap bekerja. Nilai kebaikan itu yang harus tetap dijaga, untuk membantu menjaga semangat juga yang kadang cenderung naik turun. 

Mengawali tahun 2018, ada beberapa orang yang resign dari kantor. Saya tidak goyah dengan kehilangan beberapa partner ini. Sehingga saat ngobrol2 ringan dengan beberapa teman kantor saya selalu katakan, selama masih ingin atau memutuskan bekerja disini ada 3 hal penting yang harus dipegang. Ini menurut sudut pandang saya saja. Budaya dan kondisi pekerjaan di tempat lain bisa saja serupa atau juga berbeda sama sekali. 

Pertama, bekerja disini harus berbesar hati. Kalau untuk ikhlas masih dirasa berat. Maka cobalah untuk berbesar hati menerima segala tekanan pekerjaan. Karena tekanan pekerjaan tidak hanya dari bos saja, tapi pekerjaan kita sendiri yang menuntut kita untuk terus berusaha sampai titik penghabisan mulai dari diri sendiri yang merencanakan, melakukan dan memutuskan.  Karena bekerja disini akan terasa seolah diri sendiri lah yang juga harus bekerja keras demi kenaikan omzet perusahaan. Maka tidak jarang minimal level Supervisor ke atas selalu diikut sertakan dalam meeting yang membahas pergerakan omzet perusahaan, kebijakan yang akan diambil ataupun program2 yang direncanakan untuk  memperbaiki kondisi perusahaan. 

Kedua, Jangan Baper (dibawa perasaan). Dimanapun bekerja sepertinya sama saja hal yang dihadapi salah satunya saat diomelin bos. Jadi hal2 sepele yang kadang tampak seperti masalah besar sehingga kita yang kena semprot atau omelan bos. Disitulah saat nya diuji kekuatan mental kita memghadapi tipe2 atasan. Awal tahun dibuka dengan beberapa orang yang resign, sempat terbersit 'terlalu baper' aja kali. Tapi semakin kesini saya menyadari, itu mungkin menyakitkan bagi mereka, hanya saya yang belum bisa begitu peka memahaminya. Memang setiap orang atau setiap bagian seperti ada masanya akan seperti itu. 

Ketiga, lindungi diri sendiri (take care of your self). Melindungi diri sendiri ini bisa dengan berbagai cara. Semua orang punya cara nya tersendiri. Bagi saya, melindungi diri sendiri bisa dengan tetap fokus melakukan pekerjaan dan terus mengasah kemampuan diri sendiri. Seiring meningkatnya kemampuan dirimu, baik untuk perusahaan tapi akan berlipat baiknya juga untuk diri sendiri. Ini akan membuat dirimu semakin memiliki nilai lebih dari dirimu yang sebelum nya. 

3 hal itu yang saya pegang selama bekerja disini. Kembali kepada kecewa nya saya terhadap keputusan bos tadi. Saya berusaha melupakan dan memaafkan situasi ini. Tapi kenapa saya merasa semakin tersakiti. Apa saya terlalu lebay menghadapi situasi tersebut ?. Sampai saya merasa tidak berharga lagi. Terasa lebay, tapi itu yang dirasa saat ini. Saya berusaha untuk tidak berlarut larut dengan situasi yang tidak enak ini. Sampai saat ini saya masih berusaha untuk lebih berbesar hati lagi. Tapi ternyata berat. 
Sekilas uneg - uneg saya yang mengganggu beberapa bulan terakhir ini. Ambil nilai baik nya saja jika menurutmu ada. Selebihnya setelah baca, lupakan saja. 

Be positif always and happy reading. 

Regards, 
Ratu.